Contoh Laporan Ilmiah | Macam, Ciri, dan Persyaratan Penulis Laporan Ilmiah
Penelitian akan menjadi suatu penelitian ilmiah apabila hasil penelitian ditulis dalam bentuk laporan ilmiah. Penulisan laporan ilmiah
perlu dilakukan sebagai media komunikasi antara peneliti dengan pihak
lainnya. Sebelum menulis laporan ilmiah, alangkah baiknya kita membuat
kerangka tulisan (out line). Sebuah penelitian, sering kali
mengalami keterlambatan dalam penyelesaiannya. Mengapa demikian? Hal ini
sering terjadi akibat peneliti tidak mengusai sepenuhnya tentang apa
dan bagaimana teknik penulisan karya ilmiah tersebut.
Biasanya, kesalahan penulisan karya ilmiah
yang menghambat yaitu ketidakkonsitenan peneliti dalam menulis. Bentuk
ketidakkonsisten itu dapat terlihat dari pemetaan pemikiran, terjebak
dalam data, kekurangterampilan dalam meramu tulisan, terjebak pada pola
plagiarisme, dan terlampau ingin menuangkan seluruh ide kita dalam
tulisan. Faktor tersebut sebenarnya akan dapat teratasi dengan baik.
Satu hal yang harus kita lakukan adalah “Mulailah menulis apa yang kamu
bisa!”. Jika hal ini sudah melekat dalam diri kita, akhirnya akan
menjadi seorang peneliti yang dapat menulis karya ilmiah singkat atas
dasar inisiatif sendiri. Jadi, sudah saatnya kita “Berlatih dan berlatih
kembali untuk menjadi penulis yang andal!”
Artikel ini ditujukan untuk
memberi tawaran suatu kerangka bagi guru-guru sekolah mengenai
bagaimana membuat dan menyusun perencanaan dalam proses penulisan
laporan ilmiah. Setiap karya dari guru sekolah yang berupa laporan
ilmiah dapat berguna sebagai salah satu komponen sertifikasi yang menjadi kebutuhan dan tuntutan kompetensi guru.
Untuk itu penulis sangat senang dapat
membantu rekan guru dalam memahami sebuah laporan penulisan ilmiah. Hal
tersebut karena ketika rekan guru berhasil memahami laporan ilmiah, maka
tidak ada halangan bagi pembaca khususnya rekan guru untuk mencapai
sertifikasi sebagai salah satu kebutuhan dan kompetensi guru.
Contoh Laporan Ilmiah | Macam, Ciri, dan Persyaratan Penulis Laporan Ilmiah
Berikut akan dijelaskan mengenai Macam, Ciri, dan Persyaratan Penulis Laporan Ilmiah.
Macam-Macam Laporan Ilmiah
Untuk mengemukakan tentang macam laporan ilmiah,
penjelasan Mukayat D. Brotowidjoyo1 sangatlah berarti. Mukayat melihat
bahwa informasi yang disajikan dalam laporan itu dapat bermacam-macam.
Kemungkinan isinya menyangkut pekerjaan yang sedang berlangsung atau
yang sudah selesai atau menyangkut hasil uji atau analisis suatu
varietas benda, sajian hasil penelitian atau penyidikan. Menurutnya,
sulit untuk melakukan klasifi kasi mengingat bahwa berbagai laporan
sangat variatif dan sifat-sifatnya tidak menentu. Walaupun demikian
menurut Mukayat beberapa ahli condong untuk membagi macam-macam laporan
tersebut.
1. Laporan Periodis
Laporan yang diserahkan setiap periode reguler dan dimaksudkan untuk menyediakan informasi tentang status organisasi atau aktivitasnya. Laporan bulanan, triwulan, atau catur wulan atau tahunan oleh Kepala Bagian, Kepala Sekolah atau Pimpinan Pesero kepada pemegang pesero adalah contoh-contoh laporan periodis.
2. Laporan Kemajuan
Laporan yang diserahkan guna menyediakan informasi tentang kemajuan suatu rencana usaha, seperti pembangunan bendungan dan proyek penelitian.
3. Laporan Hasil Uji
Laporan yang diserahkan guna menyediakan laporan tangan pertama tentang pengetahuan suatu benda (biasanya berupa kesimpulan), seperti kondisi suatu bangunan, pabrik, atau sumber alam.
4. Laporan Rekomendasi
Laporan yang diserahkan guna menyediakan keterangan dasar atau pujian terhadap sesuatu guna pertimbangan dalam tindakan berikutnya. Misalnya, laporan tentang letak daerah atau lokasi pabrik atau gedung bioskop, dan nasihat cara menaikkan efisiensinya.
5. Laporan Penelitian
Laporan yang diserahkan untuk memberi tahu tentang penemuan yang tidak diketahui sebelumnya dan diperoleh dari percobaan, penyelidikan, kuesioner, data akumulasi, dan sebagainya. Berbagai laboratorium lembaga penelitian, universitas, stasiun pertanian, stasiun meteorologi, kantor pemerintah, dan organisasi penelitian swasta secara tetap menerbitkan laporan-laporan itu.
1. Laporan Periodis
Laporan yang diserahkan setiap periode reguler dan dimaksudkan untuk menyediakan informasi tentang status organisasi atau aktivitasnya. Laporan bulanan, triwulan, atau catur wulan atau tahunan oleh Kepala Bagian, Kepala Sekolah atau Pimpinan Pesero kepada pemegang pesero adalah contoh-contoh laporan periodis.
2. Laporan Kemajuan
Laporan yang diserahkan guna menyediakan informasi tentang kemajuan suatu rencana usaha, seperti pembangunan bendungan dan proyek penelitian.
3. Laporan Hasil Uji
Laporan yang diserahkan guna menyediakan laporan tangan pertama tentang pengetahuan suatu benda (biasanya berupa kesimpulan), seperti kondisi suatu bangunan, pabrik, atau sumber alam.
4. Laporan Rekomendasi
Laporan yang diserahkan guna menyediakan keterangan dasar atau pujian terhadap sesuatu guna pertimbangan dalam tindakan berikutnya. Misalnya, laporan tentang letak daerah atau lokasi pabrik atau gedung bioskop, dan nasihat cara menaikkan efisiensinya.
5. Laporan Penelitian
Laporan yang diserahkan untuk memberi tahu tentang penemuan yang tidak diketahui sebelumnya dan diperoleh dari percobaan, penyelidikan, kuesioner, data akumulasi, dan sebagainya. Berbagai laboratorium lembaga penelitian, universitas, stasiun pertanian, stasiun meteorologi, kantor pemerintah, dan organisasi penelitian swasta secara tetap menerbitkan laporan-laporan itu.
Dengan melihat penggolongan laporan
ilmiah tersebut, suatu prinsip yang dapat ditemui dalam setiap laporan
ilmiah adalah kaidah-kaidah ilmiahnya, yang mungkin berbeda-beda menurut
setiap bidang ilmu. Walaupun sangat beragam dan variatif, macam laporan
ilmiah dapat dikategorikan menjadi hal-hal berikut.
1. Laporan kemajuan, yaitu laporan yang disampaikan untuk melihat perkembangan kemajuan atau langkah yang telah ditempuh, untuk melihat kemungkinan munculnya kesulitan dan bagaimana rencana antisipasinya.
2. Laporan akhir; laporan ini dapat didahului laporan kemajuan untuk melihat pencapaian yang diperoleh antara yang dicerminkan dalam usulan penelitian, laporan kemajuan, dan laporan akhir.
3. Laporan berkala; disusun untuk melihat suatu kinerja yang melibatkan karakter keilmiahan, dalam suatu periode waktu tertentu sehingga dapat diperoleh suatu gambaran dinamika dari periode yang satu dengan periode lainnya.
4. Laporan hasil uji; laporan ini perlu juga menyertakan rekomendasi, setelah disampaikan informasi ilmiah tentang sesuatu, karena dimungkinkan akan menjadi dasar suatu kebijakan tertentu.
1. Laporan kemajuan, yaitu laporan yang disampaikan untuk melihat perkembangan kemajuan atau langkah yang telah ditempuh, untuk melihat kemungkinan munculnya kesulitan dan bagaimana rencana antisipasinya.
2. Laporan akhir; laporan ini dapat didahului laporan kemajuan untuk melihat pencapaian yang diperoleh antara yang dicerminkan dalam usulan penelitian, laporan kemajuan, dan laporan akhir.
3. Laporan berkala; disusun untuk melihat suatu kinerja yang melibatkan karakter keilmiahan, dalam suatu periode waktu tertentu sehingga dapat diperoleh suatu gambaran dinamika dari periode yang satu dengan periode lainnya.
4. Laporan hasil uji; laporan ini perlu juga menyertakan rekomendasi, setelah disampaikan informasi ilmiah tentang sesuatu, karena dimungkinkan akan menjadi dasar suatu kebijakan tertentu.
Mengenai macam laporan ilmiah berupa
laporan penelitian, penulis berpendapat bahwa dalam setiap laporan yang
disertakan karakter “ilmiah”, dapat diasumsikan melalui suatu
penelitian, karena terikat dengan kaidah ilmiah. Karakter ilmiah dan
proses penelitian yang dimaksud adalah karena aspek ketelitian,
kecermatan, merupakan hal yang penting dalam setiap laporan ilmiah.
Penelitian dapat dilakukan baik melalui studi kepustakaan maupun
menyertakan data empiris.
Macam Laporan
Menurut Mukayat Brotowidjojo
Macam Laporan
Menurut Mukayat Brotowidjojo
- Laporan Periodis
- Laporan Kemajuan
- Laporan Hasil Uji
- Laporan Rekomendasi
- Laporan Penelitian
- Laporan Kemajuan
- Laporan Akhir
- Laporan Berkala
- Laporan Hasil Uji
Tidak ada komentar:
Posting Komentar